
Naturalisasi Besa-besaran Untuk Mendongkrak Prestasi Timnas Indonesia
CakraBerita – Gelombang naturalisasi pesepakbola di Indonesia ramai dalam 10 tahun terakhir. Namun, terdapat perbedaan dalam hal sponsor yang merekomendasi proses naturalisasi.
Pada awalnya, PSSI selaku induk sepak bola menjadi ‘sponsor utama’ sebagai pemberi rekomendasi pemain asing untuk dinaturalisasi. Itu pun atas usulan dari Timnas Indonesia yang menginginkan pemain bersangkutan bergabung.
Cristian Gonzales
menjadi pembuka gelombang besar naturalisasi di sepak bola Indonesia pada 2010.
Pada 3 November 2010, Gonzales yang merupakan pemain asal Uruguay itu resmi
menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) setelah pengajuan permintaan dari PSSI
diterima.
Kurang dari sebulan setelah mendapatkan paspor Indonesia, Alfred Riedl yang
kala itu menjadi pelatih Timnas Indonesia memanggil Gonzales untuk
memperkuat Skuat Garuda. Kondisi itu sekaligus menjadikannya pemain
naturalisasi pertama yang dipanggil ke Timnas Indonesia di usianya yang sudah
mencapai 34 tahun.
Kehadiran Gonzales sebagai pemain naturalisasi yang membela Timnas Indonesia
kala itu mendapat sambutan baik dari suporter sepak bola di Indonesia.
Terlebih, peran Gonzales mampu membawa Skuat Garuda lolos ke final meskipun
akhirnya gagal juara usai dikalahkan Malaysia.
Setelah Gonzales,
muncul nama-nama pemain asing lain yang juga ikut dinaturalisasi demi
kepentingan Timnas Indonesia. Dalam proses yang dilakukan Gonzales, Maitimo,
Greg serta Lilipaly, keempatnya mendapat rekomendasi serta persetujuan dari
PSSI untuk dinaturalisasi. Termasuk Ezra Walian dan Ilija Spasojevic sebagai
pemain asing terakhir yang diminta PSSI untuk dinaturalisasi.
Tujuannya semata demi kepentingan Timnas Indonesia untuk mendongkrak penampilan dan prestasi Timnas Indonesia di kancah dunia meski hasilnya masih jauh dari harapan.