Megaproyek Kota Meikarta Cikarang, Kabupaten Bekasi kembali menjadi sorotan. Megaproyek Lippo Group oleh Chairman James Riady untuk ibunya dan Jakarta itu kini sedang didemo sejumlah konsumen.
Beberapa orang yang mengaku sebagai konsumen berunjuk rasa di depan Gedung DPR RI Senayan, Senin 5 Desember 2022.
Aksi protes atau unjuk rasa Meikarta juga dilakukan melalui sosial media. Beberapa videonya tersebar di TikTok dan Instagram.
Mereka protes kepada Meikarta Cikarang, karena sejak awal pembayaran pertama 2017 hingga kini belum terima unit.
Terpantau, Jumat 9 Desember 2022, Kota Meikarta terlihat tetap melakukan pembangunan dan pemasaran, walau tidak seramai dulu.
Utamanya pembangunan terlihat di Distrik 2 Kota Meikarta. Letaknya tak jauh dari Distrik 1, tepatnya dekat Pintu Tol Cibatu.
Menurut keterangan warga, Distrik 1 yang tersandung kasus suap memang tidak diapa-apakan alias mangkrak, namun Distrik 2 terlihat masih terus ada pembangunan walau tidak sebesar dahulu.
Terlihat pusat perbelanjaan dan sejumlah fasilitas, arena bermain masih beroperasi seperti biasa.
Warga pun mengakui bahwa proses terima unit bagi konsumen di Distrik 1 memang sedikit terkendala.
AWAL MULA MEIKARTA
Meikarta sendiri booming sejak pertama kali dipasarkan Mei 2017 silam dengan nilai investasi ratusan triliun.
Mengusung konsep Kota Mandiri, Meikarta saat itu hadir menawarkan 100 gedung pencakar langit lengkap dengan segala fasilitas seperti area komersial, hotel, sarana pendidikan, rumah sakit, pusat perbelanjaan hingga perkantoran di atas lahan seluas 500 hektar milik grup Lippo.
Untuk tahap pertama pembangunan, pihak pengembang akan membangun 250.000 rumah dan unit apartemen.
Meikarta dibanderol harga murah, yakni hanya Rp 127 juta untuk tipe terkecil. Harga murah itu ampuh menarik reaksi pasar.
Baru sehari diperkenalkan, Apartemen Meikarta langsung diserbu pembeli. 16.800 unit terjual dalam satu hari saat itu.
INSPIRASI DARI JAMES RIADY
Masih teringat saat itu 8 Mei 2017 dihadapan puluhan awak media, Chairman Lippo Group, James Riady, meluncurkan proyek teranyar mereka yang diberi nama Meikarta.
Saat itu, James terlihat begitu bersemangat memperkenalkan Meikarta di depan wartawan, ia sangat detail menjelaskan proyek yang dibangun di kawasan Cikarang itu.
James Riady merencanakan pembangunan 100 gedung dengan ketinggian masing-masing 35 lantai.
Ke-100 gedung itu terbagi dalam peruntukkan hunian 250.000 unit, perkantoran strata title, 10 hotel bintang lima, pusat belanja, dan area komersial seluas 1,5 juta meter persegi.
Fasilitas yang akan melengkapinya antara lain pusat kesehatan, pusat pendidikan dengan penyelenggara dalam dan luar negeri, tempat ibadah, dan lain-lain.
Jika keseluruhan proyek Meikarta ini rampung dalam kurun 20 tahun ke depan, James memperkirakan nilainya bakal mencapai Rp 278 triliun.
Nama Meikarta ternyata terinspirasi dan dipersembahkan khusus kepada sang Ibu James Riady dan Jakarta.
“Mei nama mama saya, karta diambil dari nama Jakarta. Jadi, ini merupakan kota baru, terobosan baru yang berbeda,” ujar Chairman Lippo Group James Riady pada Kamis 4 Mei 2017 silam.
James mengklaim, Meikarta merupakan inisiatif besar dalam membangun Jakarta baru dengan desain dan infrastruktur berkelas internasional.
Karena itu, Meikarta dirancang oleh konsultan-konsultan arsitektur dan perencana asing dengan harapan dapat bersaing di kawasan regional Asia Tenggara
KASUS SUAP SELIMUTI PROYEK MEIKARTA
Satu tahun pasca dikenalkan dan dipasarkan kepada publik, megaproyek Lippo, Meikarta tersandung kasus hukum.
Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) menangkap Bupati Bekasi Neneng Hasanah asin dan Direktur Lippo Group Billy Sindoro atas dugaan suap perizinan Meikarta pada 15 Oktober 2018 silam.
Perizinan Tata Ruangnya dipertanyakan pada 2018, mencuat isu dugaan gratifikasi yang dilakukan petinggi Lippo Group guna memuluskan proses perizinan proyek Meikarta.
Neneng dinyatakan terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi menerima suap terkait proyek perizinan Meikarta sebesar Rp 10,630 miliar dan SGD 90.000.
Selain Neneng, Majelis Hakim juga memvonis 4 pejabat Pemerintah Kabupaten Bekasi yang merupakan anak buah Neneng.
Keempat pejabat itu adalah Jamaludin merupakan Kepala Dinas PUPR Pemkab Bekasi, Dewi Tisnawati sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu/PMPTSP Pemkab Bekasi.
Lalu, Sahat Maju Banjarnahor adalah Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Pemkab Bekasi, dan Neneng Rahmi Nurlaili menjabat Kepala Bidang Penataan Ruang Dinas PUPR Pemkab Bekasi.
Sementara pihak Lippo Group yang berhubungan dengan Neneng untuk memuluskan perizinan Megaproyek Meikarta adalah Billy Sindoro.
Pria yang menduduki posisi sebagai Direktur Operasional Lippo Group itu divonis penjara selama 3,5 tahun dengan denda Rp 100 juta subsider 2 bulan penjara, pada Selasa 5 Maret 2019.
Meikarta booming lagi, tapi bukan pemasaran melainkan karena kasus suap. Pembangunan akhirnya terhambat.
Kendati demikian, pemasaran Meikarta melalui anak usaha Lippo Grup, PT Mahkota Sentosa Utama terus berjalan.
Mengutip situs resminya Meikarta.com, pada Maret 2020 lalu Meikarta serah terima unit apartemen 28 tower.
“Proses hand over ini akan berjalan secara bertahap setiap bulannya tower per tower sampai dengan total 28 tower dengan target semua handover District 1 akan selesai di tahun 2020 ini,” demikian isi berita Meikarta.com.